3 Sumber Dana Sebuah Bisnis Ciri Perusahaan yang Sakit dan Solusinya

3 Sumber Dana Sebuah Bisnis, Ciri Perusahaan yang Sakit dan Solusinya – “You can operate a long time without PROFIT, but you can’t survive one day without CASH”. – Lou Mobley –

Jika Anda pernah mendengar Profit is King, maka sepertinya Anda harus menambahkan kalimat: Cash is Queen. Kenapa? Karena seorang ratu masih bisa hidup tanpa adanya seorang raja, namun sejatinya seorang raja tidak bisa hidup tanpa kehadiran ratu.

Hal ini menggambarkan betapa pentingnya cash di dalam usaha yang kita bangun, tanpa adanya uang cash, kita seperti tidak memiliki darah dalam tubuh kita. Walaupun perusahaan belum memiliki keuntungan (profit) namun masih dapat beroperasi dengan baik karena ketersediaan cash. 

Disini mari kita bahas, darimana saja sebuah bisnis mendapatkan cash untuk menjalankan setiap aktivitas bisnisnya. Terdapat 3 jenis arus kas (cashflow) yang mempengaruhi jumlah dana yang dimiliki sebuah perusahaan:

Operating Cashflow (OCF).

Kas yang timbul dari kegiatan operasional perusahaan. Uang cash dihasilkan dari penjualan (sales) lalu dikeluarkan untuk biaya operasional, meskipun terkesan remeh tapi ternyata memiliki peran yang krusial seperti biaya internet, listrik, sewa tempat dan sebagainya.

Investing Cashflow (ICF).

Kas yang timbul dari kegiatan investasi pemodal atau ketika perusahaan melakukan jual beli aset. Uang cash bertambah jika ada penambahan investasi dari sang owner dan pemilik modal. Atau bisa juga melalui penjualan aset yang dimiliki perusahaan, misalnya mesin produksi, emas dan lain-lain.

Financing Cashflow (FCF).

Kas yang timbul dari suatu transaksi berupa pinjaman atau pembayaran terhadap pihak luar seperti bank, koperasi atau individu atau melalui penjualan saham (equity sales). Uang cash bertambah jika mendapat pinjaman atau penjualan saham.

Perusahaan sedang dalam kondisi sakit jika :

  1. OCF negatif (-). Yaitu lebih besar pengeluaran daripada pendapatan dari penjualan. Kondisi ini menggambarkan perusahaan belum memiliki keuntungan.
  2. OCF < keuntungan. Itu tandanya terlalu banyak uang diluar perusahaan, biasanya dalam bentuk piutang dagang (Account Receivable).
  3. OCF < ICF. Artinya uang cashyang dimiliki, di dominasi oleh hasil dari suntikan dana pemodal atau penjualan aset perusahaan, bukan dari penjualan.

Disini terlihat bahwa OCF memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan bisnis, sehingga nilai dari OCF pun harus selalu bernilai positif (+) jika ingin perusahaan tetap sehat. Namun, bagaimana jika OCF perusahaan kita sudah terlanjur mendapat hasil OCF yang negatif (-)? Simaklah tips-tips berikut untuk menyehatkan kondisi keuangan perusahaan :

  1. Tingkatkan penjualan. Gencarkan iklan atau lakukan promosi dan bundlingproduk.
  2. Tekan biaya operasional. Lakukanlah efisiensi kegiatan operasional perusahaan terutama faktor waktu, tenaga & biaya.
  3. Transaksi secara tunai kepada pembeli. Sebisa mungkin lakukan transaksi secara tunai. Atau setidaknya, perpendek waktu jatuh tempo pembayaran kepada para pembeli kita.
  4. Optimalkan Stok Barang. Jangan terlalu sedikit, jangan pula menumpuk. Agar uang cashtidak tertahan terlalu banyak dalam bentuk barang. Jika barang terlalu lama mengendap, habiskan stok tersebut dengan melakukan diskon / sale.
  5. Ajukan sistem kredit kepada pemasok barang / supplier. Dengan catatan untuk selalu membayar tepat waktu agar kredibilitas terjaga dan pemasok juga akan merasa senang untuk terus bersinergi dengan kita.
  6. Jauhi investasi yang bernilai besar. Jika diperlukan sebaiknya gunakan sistem sewa. Walaupun sistem sewa akan memangkas profit, investasi yang bernilai besar akan menyedot uang cashsecara signifikan.

Sekian artikel Multivisionplus tentang  3 Sumber Dana Sebuah Bisnis Ciri Perusahaan yang Sakit dan Solusinya Semoga bermanfaat.