Media Sosial Experiential Marketing Powerful untuk UKM – Sabtu itu sepulang dari kantor yang cuman butuh jam kerja sampai tengah hari, Anita menyengaja mampir ke sebuah toko buku ternama. Dia sedang membutuhkan buku resep yang ditulis oleh celebrity chef yang keren dan lagi ngetop. Lebih exciting lagi siang itu ada event promo menghadirkan chef penulis buku yang keren tadi. Alhasil, setelah ikut antri Anita pun puas membawa pulang buku yang dibubuhi tanda tangan dan berkesempatan mencicipi sepotong cake hasil kreasi sang chef.
Pernah mengalami kejadian yang menyenangkan seperti barusan ? Saya belum, selain toko buku di kota saya jarang promo seperti itu, pun saya ngga hobi masak. Apa yang Anita alami merupakan bagian dari strategi Experiental Marketing. Penerbit maupun toko buku tadi memanfaat kan chef penulis sebagai stimulus untuk menciptakan pengalaman (experience) membeli buku yang akan selalu diingat dan memberikan dampak besar terhadap brand image toko buku, penerbit maupun si penulis.
Experiental Marketing adalah aktifitas pemasaran yang fokus membantu konsumen mendapatkan pengalaman dengan produk atau merek yang ujung-ujungnya akan tercipta sebuah hubungan emosional dan senantiasa diingat antara konsumen dengan merek yang berdampak pada loyalitas dan keputusan untuk melakukan transaksi. Saat ini sebagian besar pengelola merek menyadari bahwa pemasaran tradisional melalui media TV, radio dan cetak sudah jenuh menuju sekarat. Konsumen mulai muak dibombardir dengan pesan yang sama di media. Penonton TV seringkali memindahkan saluran karena ingin menghindari iklan yang berulang-ulang. Mereka butuh loyalitas dari pelanggan yang didapat secara lebih alami dibanding secara artifisial melalui iklan.
Sebagai contoh sebuah sabun cuci merilis program berbagi pengalaman mencuci melalui foto atau surat yang ditampilkan di situs ataupun TV dan para pemenangnya selain berhak mendapat hadiah juga akan tampil di program televisi Hal ini akan memberikan pengalaman yang berbeda kepada mereka. Juga kegiatan promosi below the line seperti pameran, community gathering dan workshop dapat dijadikan experiential marketing yang efektif.
Karena dinilai oleh Adweek iklan televisi Coke Zero biasa-biasa saja, Coca Cola menggelar program experiential marketing berupa sebuah game ‘Double O Agent’. Dalam permainan tersebut, penikmat coke ini yang membeli dari vending machine di lokasi stasiun diminta berperan sebagi seorang agen rahasia. Setelah membeli Coke Zero, mesin otomatis akan memberikan instruksi sebagai tantangan bagi para peminum sofdrink ini untuk mencapai lokasi-lokasi tertentu di stasiun, tentu dilengkapi dengan berbagai rintangan yang telah disiapkan. Di akhir permainan mereka akan menerima tiket nonton gratis film James Bond terbaru ‘Skyfall’. Selain memberi peserta game ini sebuah pengalaman berlagak bagai agen 007 yang berkesan, sebuah rekaman aksi mereka juga di-broadcast sehingga bisa ditonton penggemar coke lainnya. Cerdas juga idenya, barusan beli minuman, disuruh lari-lari sepanjang stasiun, bisa jadi sebotol tak cukup untuk mengobati dahaganya.
Lebih-lebih di era media sosial yang berpengaruh besar pada komunikasi pemasaran dua arah menjadikan experiential marketing menjadi lebih mudah dan fleksibel. Experiential marketing saat ini banyak digunakan bersamaan dengan media sosial untuk menyatukan pengalaman pelanggan dengan sebuah merek. Dikenal juga dengan Relationship Marketing, merupakan cara untuk menghubungkan secara emosional antara pelanggan dan merek melalui sebuah kegiatan atau live event.
Berikut beberapa contoh experiential marketing memanfaatkan media sosial dari beberapa merek, yang dapat kita pelajari dari kasus mereka :
Dalam rangka memperingati 30 tahun lini produk’G-Shock’, Casio menggelar event di New York City dimana pengguna jam Casio didorong untuk mengunggah foto-foto mereka sambil memamerkan jam Casio yang dikenakannya. Mereka mengunggah foto-foto tersebut melalui Instagram dengan hashtag yang telah ditentukan. Untuk konsumen yang tidak berkunjung ke event tersebut juga boleh berpartisipasi. Berminggu-minggu sebelumnya event ini dipromosikan di media sosial dan menghasilkan 3000 foto yang di-upload dan ditayangkan melalui layar besar selama event berlangsung.
Oreo menggelar program kampanye di Pinterest yang bertajuk “Daily Twist”, dimana para penggemar Oreo diminta berkreasi dengan biskuit coklat tersebut dalam berbagai bentuk, mengambil gambarnya dan menaruhnya di Pinterest. Tiga hasil kreasi terbaik akan diberi kesempatan bekerja sama dengan 360i –agen periklanan resmi Oreo, lalu dilakukan voting secara online untuk memutuskan siapa yang berhak dipakai hasil kreasinya dalam iklan Oreo terbaru.
Media sosial memungkinkan bisnis yang tidak memiliki anggaran besar untuk biaya pemasarannya, dapat pula menjalankan experiential marketing. Memanfaatkan berbagai tools media sosial UKM pun bisa melakukannya.
Sebuah warung bakso yang ingin menambah variasi menu dapat melibatkan kontribusi para pelanggannya. Setiap pelanggan didorong mengusulkan menu baru dengan batasan tertentu melalui halaman facebook, lalu usulan dengan ‘like’ terbanyak akan direalisasikan sebagai varian menu yang baru. Pemenang bisa diberikan voucher makan bakso gratis dan beserta partisipan lainnya diundang pada event lauching menu baru tersebut. Sebelum pulang mereka dibekali goodie bags dan rame-rame berpose ‘selfie’ untuk di-unggah di akun media sosial masing-masing.
Memanfaatkan komunitas penggemar sepeda, sebuah toko sepeda dan aksesorisnya juga dengan mudah menciptakan program experiential marketing. Cukup meminta para pelanggan mengambil gambar aksi mereka bareng sepeda atau aksesoris yang baru dibelinya beserta komentar pengalaman mereka, lalu di-upload di akun Pinterest toko sepeda tersebut. Foto dengan ‘Pin It’ terbanyak bisa di-apresiasi dengan memberikan aksesoris yang cukup bernilai dan keren.
Media sosial dan internet menjadikan experiential marketing sebagai aktifitas marketing yang powerful bagi UKM. Tinggal pintar-pintar kita saja untuk menyusun program yang kreatif dan efektif menciptakan pengalaman yang emosional pun memorable bagi pelanggan.
Sekian artikel Multivisionplus tentang Media Sosial Experiential Marketing Powerful untuk UKM Semoga bermanfaat.